Rabu, 11 Juli 2012

Teknik Rejection dalam Konseling

REJECTION (PENOLAKAN)

1.     Pengertian rejection
Rejection adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk melarang klien melakukan rencana yang akan membahayakan/merugikan dirinya atau orang lain.
Konselor menyatakan pendapatnya berdasarkan pertimbangan objektif, yang bersifat menolak pandangan hidup,tindakan,atau rencana konseli.teknik ini hanya boleh di gunakan jika hubungan antara konseli dengan konselor baik,sehingga komentar negatif dari konselor tidak akan merusak hubungan, bahkan akan membantu konseli untuk menghadapi dirinya sendiri secara realistis.konselor yang berpengalaman sekalipun akan sangat berhati-hati dalam hal ini.konselor yang bertugas di institusi pendiddikan dapat saja mempunyai pertimbangan tertentu sebagai dasar yang membenarkan penggunaan teknik ini,misalnya pertimbangan moral dan pertimbangan pegogis.

2.    Jenis- jenis rejection
Secara umum ada 2 jenis penolakan, yaitu:
1.   Penolakan secara halus
2.   Penolakan secara terang-terangan atau langsung

3.    Waktu Pemberian Rejection
Rejekson diberikan oleh konselor kepeda klien ketika klien akan melakukan rencana yang akan membhayakan/merugikan diinya sendiri atau orang lain.
4.    Contoh Pemberian Rijection

Contoh penolakan secara halus
Konseli            : “Pak,kemarin saya habis bertengkar dengan orang tua saya karena saya melawan kehendak orangtua saya, saya berpikir di zaman yang modern ini bisa – bisanya orang tua saya punya pikiran untuk menjodohkan saya dengan laki- laki pilihan orangtua saya padahal saya masih sekolah lagian saya mempunyai calon pendamping hidup pilihan saya sendiri. Ingin rasanya saya keluar dari rumah dan pergi dengan kekasih saya.”
Konselor         : Coba anda pikirkan dulu baik-baik keputusan anda maninggalkan rumah           setelah pertengkaran anda dengan orangtua anda terjadi (Penolakan secara halus)

2.   Contoh penolakan secara terang-terang atau langsung
Konseli           : “Pak,kemarin saya habis bertengkar dengan orang tua saya karena saya melawan kehendak orangtua saya, saya berpikir di zaman yang modern ini           bisa – bisanya orang tua saya punya pikiran untuk menjodohkan saya dengan laki- laki pilihan orangtua saya padahal saya masih sekolah lagian saya mempunyai calon pendamping hidup pilihan saya sendiri. Ingin rasanya saya keluar dari rumah dan pergi dengan kekasih saya”
Konselor         : “Jangan, sebaiknya hubungan keluarga antara anda dengan orangtua anda jangan sampai terpecah berai. (Penolakan secara terang-terang atau langsung)

5.    Tujuan
Tujuan dari pemberian penolakan adalah:
1.       Agar klien tidak melakukan rencana yang membahayakan dan merugikan diri sendiri dan orang lain
2.       Agar klienmemikirkan kembali rencanya yang sudah diputuskan
3.       Agar klien tidak cepat mengambil keputusan yang salah serta membahayakan.
4.       Membuka wawasan konseli atas beberapa alternatif tindakan yang lebih menguntungkan.
5.       Mendorong konseli menempuh tindakan lain sebagai pengganti tindakannya yang merugikan.

6.    Komponen dan variasi
1.       Kata-kata rujukan atau acuan (berupa norma, nilai, hukum, peraturan, pendapat, otoritas).
2.       Kata inti larangan atau alternatif tindakan lain.
3.       Alasan atau rasional tindakan.
Contoh: “ orang tua anda memiliki pertimbangan, agar anda tetap lajang selagi kuliah, karena mungkin itu lebih mendukung konsentrasi anda”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar